Jumat, 16 Desember 2016

MALARIA


DENGUE FEVER TRANSMISION


DIABETES MILITUS



MATERI DIABETES MELLITUS
a.    Pengertian
Menurut American Diabetes Association (ADA) Diabetes Mellitus (DM) merupakan penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau kedua-duanya. Diabetes mellitus juga didefinisikan sebagai gangguan metabolisme yang secara genetik dan klinis termasuk heterogen dengan manifestasi berupa hilangnya toleransi karbohidrat, jika telah berkembang penuh secara klinis maka diabetes mellitus ditandai dengan hiperglikemia puasa dan postprandial, aterosklerosis dan penyakit vaskular mikroangiopati (Price & Wilson, 2006).
WHO menyatakan Diabetes mellitus adalah keadaan hiperglikemia kronis yang disebabkan oleh faktor lingkungan dan keturunan secara bersama-sama, mempunyai karakteristik hyperglikemia kronis tidak dapat disembuhkan tetapi dapat dikontrol (WHO, 2013). DM merupakan kelompok penyakit metabolik kronis yang membutuhkan perawatan, pendidikan pengelolaan mandiri dan dukungan.

b.    Penyebab
Penyebab dari diabetes mellitus sesuai dengan klasifikasinya menurut American Diabetes Association (ADA) 2016 antara lain :
1)   DM tipe 1
Istilah lama DM tipe ini adalah “IDDM”. Penyebab DM jenis ini karena sel beta pankreas rusak, autoimun  atau idiopatik.
2)   DM tipe 2
DM tipe ini banyak terjadi pada orang dewasa dengan obesitas. Penyebab DM tipe ini karena terjadi resistensi insulin karena defisiensi relatif.
3)   DM Gestasional
DM pada masa kehamilan (2-5%). Biasanya terjadi pada trimester 2 atau 3. Penyebabnya karena adanya sekresi hormon oleh plasenta yang menghambat kerja insulin.
4) Penyebab lain
a.    Defek genetik fungsi sel beta atau defek genetik kerja insulin
b.    Penyakit eksokrin pankreas atau endokrinopati
c.    Obat-obatan (glukokortikoid & preparat estrogen)
d.    Infeksi
e.    Sindroma genetik lain yang berkaitan dengan DM.
c.    Patofisiologi
Patofisiologi diabetes tergantung dari etiologi. Diabetes merupakan penyakit yang dihubungkan dengan penurunan produksi insulin dan kerusakan pada reseptor insulin. Insulin merupakan hormone yang dihasilkan oleh sel Beta di pulau Langerhans pancreas. Insulin memegang peranan penting dalam menunjang sel untuk menggunakan dan menyimpan glukosa, lemak serta protein. Insulin juga diketahui menyebabkan perubahan permiabilitas membran sel.  Insulin dibentuk oleh proinsulin, dimana sel alpha, beta serta fragmen peptidanya akan membentuk rantai C-Peptide.  Selama transport  di dalam sel, proinsulin akan dipecah menjadi insulin dan C-Peptida dalam bentuk granula.  Pemeriksaan kadar C-Peptide menunjukkan aktivitas sel beta pancreas. Rangsangan seperti adanya glukosa, mempengaruhi pengaturan kerja insulin.  Insulin disekresikan melalui system portal.  Insulin akan disekresikan pertama kali setelah 10 menit makanan masuk, kemudian secara pogresif insulin akan meningkat dan akan menetap seperti pada keadaan hiperglikemi (Price & Wilson, 2006).

d.    Tanda dan gejala
Menurut PERKENI (2006) tanda gejala DM antara lain adalah.
1.    Poliuria
2.    Polidipsi
3.    Polifagia
4.    Penurunan BB dan rasa lemah
5.    Gangguan Saraf tepi : kesemutan
6.    Pandangan kabur
7.    Hipertensi
8.    Penyakit Liver
9.    ISK dan gangguan ginjal
10.              Luka tidak sembuh-sembuh

e.    Penanganan
Menurut PERKENI (2006) penanganan DM yaitu :
1.    Edukasi, yang perlu disampaikan kepada klien dan keluarganya meliputi.
a)    Penyakit DM
b)   Pola makan sehat
c)    Kegiatan jasmani
d)   Penggunaan obat diabetes dan obat-obat pada keadaan khusus secara aman dan teratur
e)    Pemantauan Glukosa Darah Mandiri (PGDM)
f)     Perawatan kaki secara berkala
g)    Kemampuan untuk mengenal dan menghadapi keadaan sakit akut dengan tepat
h)    Keterampilan mengatasi masalah yang sederhana
i)      Join pada kelompok diabetes
j)     Mampu memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan yang ada
2.    Diet
a)    Kelompokkan semua unsur makanan yang penting
b)   Pencapaian dan pemeliharaan berat badan yang ideal, pemenuhan kebutuhan energi
c)    Pencegahan fluktuasi kadar gula darah sehari-hari yang luas, pertahankan gula darah normal.
d)   Kurangi kadar lemak darah jika terjadi peningkatan kadar gula
e)    Untuk pasien obesitas (terutama diabetes tipe II) penurunan berat badan merupakan kunci keberhasilan pengobatan dan faktor pencegahan utama untuk perkembangan diabetes
f)     Tetapkan kebutuhan kalori berdasarkan pertimbangan usia, jenis kelamin, berat badan, dan tingkat aktivitas.
g)    Penurunan berat badan jangka panjang dapat dicapai dengan diit kalori antara 1000 dan 1200 kalori, rekomendasi yang lebih realistis mungkin berkisar 1200 sampai 1500
h)    The American Diabetes and American Dietetic Association menganjurkan bahwa untuk semua tingkat masukan kalori, 50% sampai 60% kalori didapat dari karbohidrat, 20% sampai 30% dari lemak, dan 12% sampai 20% dari protein.
3.    Farmakoterapi untuk pasien diabtes mellitus
a.    Sulfonilurea
b.    Biguanid
c.    Insulin, indikasi untuk pasien DM tipe I, DM tipe II yang tidak dirawat dengan OAD, DM dan kehamilan, nefropati diabetik, DM dan gangguan faal hati yang berat dan infeksi akut.



4.    Aktivitas fisik
Aktivitas fisik sehari-hari dan latihan jasmani secara teratur (3-4 kali seminggu, 30 menit). Fungsi aktivitas fisik adalah untuk menjaga kebugaran, menurunkan BB, memperbaiki sensitivitas insulin, dan KGD terkendali.

f.      Senam kaki diabetes mellitus
Senam kaki adalah kegiatan yang dilakukan oleh pasien DM untuk mencegah terjadinya luka dan membantu melancarkan peredaran darah pada kaki (Sumosardjuno,1986 dalam Nasution, 2010). Senam kaki dapat diberikan pada seluruh pasien DM dengan tipe 1 maupun 2. Namun sebaiknya diberikan sejak pasien di diagnose menderita DM sebagai tindakan pencegahan dini.
Tujuan senam kaki antara lain :
a.       Memperbaiki sirkulasi darah
b.      Mencegah terjadinya komplikasi lanjut pada pasien DM
c.       Memperkuat otot-otot kecil
d.      Mencegah terjadinya kelainan bentuk kaki
e.       Meningkatkan kekuatan otot betis dan paha
f.        Mengatasi keterbatasan gerak sendi
Adapun langkah senam kaki antara lain :
LANGKAH KERJA :
1.        Cuci tangan
2.        Jika dilakukan dalam posisi nduduk maka posisikan pasien duduk tegak di atas kursi  dengan kaki tidak menyentuh lantai(kaki menganmbang)
3.        Dengan meletakkan tumit dilantai, jari-jari kedua belah kaki diluruskan ke atas lalu dibengkok kembali ke bawah seperti cakar ayam sebanyak 10 kali
4.        Dengan meletakkan tumit salah satu kaki di lantai, angkat telapak kaki ke atas. Pada kaki lainnya ,jari-jari kaki diletakkan di lantai dengan tumit kaki di angkat ke atas. Cara ini dilakukan bersamaan pada kaki kiri dan kanan secara bergantian selama 10 kali
5.        Tumit kaki diletakkan di lantaibagian ujung diangkat ke atas dan buat gerakan memutar dengan pergerakan pada pergelangan kaki sebanyak 10 kali
6.        Jari-jari kaki dilakukan dilantai. Tumit diangkat dan buat gerakan memutar dengan pergerakan pada pergelangan kaki sebanyak 10 kali
7.        Angkat salah satu lutut kaki dan luruskan. Gerakkan jari-jari kedepan turunkan kembali secara bergantian kekiri dan kekanan sebanyak 10 kali.
8.        Luruskan salah kaki diatas lantai kemudian angkat kaki tersebut dan gerakan ujung jari kaki kea rah wajah lalu turunkan kembali ke lantai
9.        Angkat kedua kaki lalu luruskan. Ulangi langkah ke 8, namun gunakan kedua kaki secara bersamaan. Ulangi sebanyak 10 kali.
10.    Angkat kedua kaki dan luruskan, pertahankan posisi tersebut. Gerakan pergelangan kaki kedepan dan kebelakang.
11.     Luruskan salah satu kaki dan angkat, putar kaki pada pergelangan kaki, tuliskan pada udara dengan kaki dari angka 0-9 lakukan secara bergantian.(yang bergerak bagian paha)
12.    Letakkan sehelai Koran dilantai. Bbbbentuk kertas itu menjadi seperti bola dengan kedua belah kaki. Kemudian, buka bola itu menjadi lembaran seperti semulamenggunakan kedua belah kaki. Cara ini dilakukan hanya sekali.
13.    Lalu robek Koran menjadi 2 bagian ,pisahkan kedua bagian Koran.
14.    Sebagian Koran disobek-sobek menjadi kecil-kecil dengan kedua kaki
15.    Pindahkan kumpulan sobekan-sobekan tersebut dengan ke-2 kaki, lalu letakkan  sobekan kertas pada bagian kertas yang utuh, bungkus semuanya dengan kedua kaki menjadi bentuk bola.

DAFTAR PUSTAKA
PERKENI, 2006. Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus. Tipe-2 di Indonesia. Jakarta: Penerbit PERKENI
Price, S. A. dan Wilson, L. M. 2006. Patofisiologi : Konsep Klinis Proses-. Proses Penyakit, Edisi 6, Volume 1. Jakarta: EGC
WHO. 2013. Diabetes. [Serial Online] 11 Oktober 2016 [Http://Www.Who.Int/Mediacentre/Factsheets/Fs312/En/]

Nasution, 2010. Pengaruh Senam Kaki Diabetik Terhadap Intensitas Nyeri Neuropati Diabetik Pada Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 .[Serial Online] 11 Oktober 2016 [http://Repository.Usu.Ac.Id/Bitstream/123456789/20590/4/Chapter%20ii.Pdf]